Featured

0 R-Han 122 Roket Pertama Produksi Indonesia

R-Han 122 Roket Pertama Produksi Indonesia - Teknologi persenjataan Indonesia terus berkembang. Yang terbaru, TNI kini memiliki roket yang diberi nama R-Han 122. Roket produksi dalam negeri hasil kolaborasi antara Kemenristek dan Kemenhan itu berhasil diuji coba di Puslatpur TNI, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Kemiring Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Uji coba roket dengan jarak jelajah 14 kilometer tersebut dipimpin oleh Wakil Menhan Letjen TNI Sjafrie Syamsoeddin.

Dia didampingi Dankodiklat TNI-AD Letjen TNI Gatot Nurmantyo. Delapan roket berhasil diluncurkan dengan menggunakan dua kendaraan peluncur.

Dalam peluncuran roket pertama yang dilakukan oleh Sjafrie, roket berhasil meluncur, tapi masih oleng. Pasalnya, kendaraan peluncur ringan. Bobotnya 2,5 ton. Namun, pada peluncuran empat roket berikutnya yang dilakukan oleh Gatot, roket meluncur dengan mantap. Sebab, kendaraan peluncur memiliki berat 5 ton.

Dilaporkan, secara umum uji coba berjalan sukses. Seluruh roket yang diluncurkan berhasil meledak serta meluncur menuju tenggara sesuai dengan arah bidikan. ”Peluncuran roket ini merupakan momen bersejarah sekaligus kegiatan yang strategis,” kata Sjafrie.

R-Han 122 merupakan produk kolaborasi Kemenristek dan Kemenhan yang di dalamnya terdapat industri pertahanan. Pengembangan R-Han 122 melibatkan PT Dirgantara Indonesia dalam pengembangan struktur dan desain roket. Sementara itu, PT Pindad berperan terhadap pengembangan launcher.

Konsorsium lainnya, yakni PT Dahana, berperan dalam penyediaan propellant. Sedangkan PT Krakatau Steel mengembangkan material tabung dan struktur roket. Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendukung alat pemantau cuaca dan penentu posisi roket. Proyek tersebut juga didukung oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berperan dalam penyediaan sistem kamera nirkabel untuk menangkap dan mengirim gambar di lokasi target atau sasaran.

R-Han 122 telah dioperasikan oleh Batalyon Arteri Medan AD dan Arteri Medan Marinir AL. Biaya produksi roket tersebut memang tidak murah. Satu roket senilai Rp 26 juta. ”Karena itu, sebaiknya tidak dipergunakan sembarangan,” kata Sjafrie.

Kemampuan Indonesia sekarang adalah memproduksi seratus unit R-Han 122. Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan menjadi seribu unit pada 2014. Sebab itu, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk mewujudkan produksi seribu roket dengan daya jelajah di atas 100 kilometer, estimasi biaya yang diperlukan mencapai Rp 100 triliun.

Berikut Spesifikasi Roket R-Han 122:
  • Panjang Tabung: 1.290 mm 
  • Panjang Roket: 1.762 mm 
  • Berat Roket: 38 kg 
  • Jangkauan: 14 km (akan terus dikembangkan sampai 100 km) 
  • Waktu terbang: 63 detik 
  • Panjang Hulu Ledak: 475 mm 
  • Biaya Produksi: Rp 26 juta per roket
Saat ini Indonesia memiliki 100 unit Roket R-Han 122. Pada 2014 ditargetkan menjadi 1000 unit. Proyek Roket R-Han 122 dikerjakan oleh tim dari PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT Dhana, ITB, PT Krakatau Steel dan didukung oleh BMKG serta Kemenristek dan Kemenhan.
Read more

0 Wajah Baru Setelah Operasi Selama 36 Jam

Wajah Baru Setelah Operasi Selama 36 Jam - Setelah 15 tahun bersembunyi di balik topeng, Richard Lee Norris bakal memulai babak baru dalam kehidupannya. Pria asal Virginia yang kehilangan bibir, hidung, dan gigi dalam insiden kecelakaan senjata pada 1997 itu akhirnya punya wajah utuh kembali. Selasa waktu setempat (27/3) atau kemarin WIB (28/3), University of Maryland Medical Center merilis foto wajah baru pria 37 tahun tersebut.

"Kondisi Richard Lee Norris berangsur pulih setelah menjalani operasi cangkok wajah pekan lalu. Dia mulai bisa merasakan wajahnya maupun bisa bersikat gigi serta bercukur," tutur tim dokter yang menangani operasi rumit itu dalam pernyataan resmi. Pada hari ketiga pascaoperasi, penciuman warga Kota Hillsville, Carroll County, Negara Bagian Virginia, AS, itu sudah mulai berfungsi normal.

Sebelumnya, Norris sudah menjalani 22 kali operasi. Mulai dari operasi untuk menyelamatkan nyawanya sampai operasi transplantasi untuk merekonstruksi bentuk wajah dan fungsinya. Maklum, pasca insiden yang hampir saja merenggut jiwanya tersebut, pemuda tamatan SMA itu tak bisa lagi membau atau merasakan makanan dengan normal.

Selain kehilangan hidung, insiden itu membuat Norris kehilangan seluruh gigi serta sebagian lidahnya. Selama 15 tahun terakhir, dia terpaksa mengonsumsi makanan tanpa mencium aroma atau menikmati rasanya. Karena bentuk wajahnya tidak sempurna, Norris pun menggunakan topeng jika hendak meninggalkan rumah. Dia hanya keluar pada malam hari.

"Selama ini, dia hidup dalam kesepian. Saya berharap operasi ini bisa mengembalikan kehidupan yang pernah dia miliki dulu," ujar Eduardo Rodriguez, dokter ahli bedah yang memimpin operasi selama 36 jam itu, kemarin (28/3). Rodriguez berharap, keberhasilan cangkok wajah itu juga akan membangkitkan kembali rasa percaya diri Norris.

"Kehadiran Richard selalu menarik perhatian orang karena dia memakai topeng. Semua orang, sepertinya, ingin melihat wajahnya yang buruk rupa di balik topeng. Tetapi, kini orang punya alasan lain untuk menatap wajahnya," papar Rodriguez. Saat ini, Norris pun tak perlu topeng atau menunggu malam tiba jika ingin beraktivitas di luar rumah.

Dalam jumpa pers, tim dokter pun memperlihatkan tiga potret Norris dengan wajah berbeda. Pada potret pertama, tampak wajah asli Norris sesaat setelah lulus SMA pada 1993. Potret kedua memperlihatkan wajah Norris sebelum cangkok wajah atau sesaat setelah mengalami petaka. Lalu, foto ketiga yang diambil pada Senin waktu setempat (26/3), terlihat wajah Norris pascatransplantasi dengan jahitan di atas telinga.

Rodriguez mengatakan bahwa cangkok wajah terhadap Norris merupakan operasi paling kompleks yang pernah dia tangani. Tim dokter harus mengangkat seluruh jaringan wajahnya yang rusak, sebelum mencangkokkan wajah baru dari seorang donor.
Read more

0 Meriam Bellina Polisikan Hotman Paris Hutapea

Meriam Bellina Polisikan Hotman Paris Hutapea - Ellisa Meriam Bellina Maria Bamboe atau yang akrab disapa Meriam Bellina mendatangi Polda Metro Jaya kemarin (28/3). Bintang film Kebayan Jadi Milyuner itu melaporkan pengacara Hotman Paris Hutapea atas tuduhan penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan.

Saat melapor, Meriam didampingi kuasa hukumnya, Dwi Ria Latifa. "Tadi sore (28/3) telah melapor atas nama Meriam Belina ke Polda Metro Jaya. Yang bersangkutan melaporkan HPH (Hotman Paris Hutpaea) atas penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya kemarin.

Rikwanto mengemukakan, perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat, tersebut melaporkan Hotman dengan nomor pengaduan 1065/III/2012/PMJ/ Ditreskrimum.

Dalam pengaduannya, Meriam mengaku berkali-kali dipukul dan ditampar di rumahnya, kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, oleh Hotman pada 10 April 2009 dan berlangsung hingga kini.

Namun, karena tidak memiliki barang bukti tindakan yang dilakukan Hotman, Meriam disarankan agar melengkapi berkas tersebut. "Dia datang bersama kuasa hukumnya tidak membawa barang bukti sama sekali. Makanya, kami menyarankan untuk melengkapi laporan itu dengan visum," jelas Rikwanto.

Dalam berkas laporan yang diterima wartawan, Hotman dilaporkan dengan menggunakan pasal 351 dan 335 KUHP.

Sementara Hotman saat di pengadilan tipikor kemarin, mengakui tidak tahu dengan isi pengaduan Meriam.
Read more
 
Powered by Blogger