Inilah Alasan Mengapa Nyamuk Menyukai Darah Manusia Daripada Darah Hewan. Nyamuk selalu saja dapat menemukan kulit manusia untuk digigit, menyebabkan gatal atau bahkan menyebarkan penyakit.
Ternyata menurut penelitian terbaru, hal ini disebabkan oleh aroma khas yang keluar dari tubuh manusia yang membuat nyamuk berselera.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh trio ilmuwan Renate Smallegange, Niels Verhulst dan Willem Takken, dilansir dari laman Live Science, aroma khas yang terdapat di kulit manusia berbeda dengan aroma yang keluar dari tubuh mamalia maupun binatang manapun di dunia.
Hal ini, antara lain disebabkan oleh komposisi unik yang terdapat pada kelenjar bau manusia yang menimbulkan efek anthropophilic. Anthropophilic adalah kesukaan kepada manusia, dalam hal ini kegemaran nyamuk menghisap darah manusia.
Menurut penelitian tersebut, manusia memiliki tiga tipe kelenjar pada kulit. Kelenjar Sebaceous, kelenjar yang banyak terdapat di wajah dan kepala. Kelenjar Eccrine, kelenjar yang keluar dalam suhu tertentu, dan kelenjar aprocine, kelenjar bau yang ditemukan di ketiak dan wilayah sekitar kelamin.
Kelenjar aprocine inilah yang membedakan antara bau manusia dengan bau mamalia lainnya. Kelenjar ini banyak mengandung molekul yang dinamakan asam carboxylic, yang tidak dimiliki mamalia lainnya. Kelenjar inilah yang dalam penciuman nyamuk sangat menggiurkan dan membangkitkan selera.
“Jika kau berada di ruangan penuh dengan sapi, nyamuk akan tetap menemukanmu dan menggigitmu. Nyamuk tidak pernah menggigit binatang lainnya,” ujar peneliti nyamuk di Universitas Vanderbilt, Tennesse, Amerika Serikat, Laurenca Zwiebel.
Hal inilah, ujar Zwiebel, yang mendasari perusahaan pemroduksi anti nyamuk membuat berbagai lotion dengan wewangian yang dapat membuat nyamuk jijik.
Ternyata menurut penelitian terbaru, hal ini disebabkan oleh aroma khas yang keluar dari tubuh manusia yang membuat nyamuk berselera.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh trio ilmuwan Renate Smallegange, Niels Verhulst dan Willem Takken, dilansir dari laman Live Science, aroma khas yang terdapat di kulit manusia berbeda dengan aroma yang keluar dari tubuh mamalia maupun binatang manapun di dunia.
Hal ini, antara lain disebabkan oleh komposisi unik yang terdapat pada kelenjar bau manusia yang menimbulkan efek anthropophilic. Anthropophilic adalah kesukaan kepada manusia, dalam hal ini kegemaran nyamuk menghisap darah manusia.
Menurut penelitian tersebut, manusia memiliki tiga tipe kelenjar pada kulit. Kelenjar Sebaceous, kelenjar yang banyak terdapat di wajah dan kepala. Kelenjar Eccrine, kelenjar yang keluar dalam suhu tertentu, dan kelenjar aprocine, kelenjar bau yang ditemukan di ketiak dan wilayah sekitar kelamin.
Kelenjar aprocine inilah yang membedakan antara bau manusia dengan bau mamalia lainnya. Kelenjar ini banyak mengandung molekul yang dinamakan asam carboxylic, yang tidak dimiliki mamalia lainnya. Kelenjar inilah yang dalam penciuman nyamuk sangat menggiurkan dan membangkitkan selera.
“Jika kau berada di ruangan penuh dengan sapi, nyamuk akan tetap menemukanmu dan menggigitmu. Nyamuk tidak pernah menggigit binatang lainnya,” ujar peneliti nyamuk di Universitas Vanderbilt, Tennesse, Amerika Serikat, Laurenca Zwiebel.
Hal inilah, ujar Zwiebel, yang mendasari perusahaan pemroduksi anti nyamuk membuat berbagai lotion dengan wewangian yang dapat membuat nyamuk jijik.
0 comments:
Posting Komentar