JALAN-JALAN KE PUSAT DATA GOOGLE


BERITA POPULER - JALAN-JALAN KE PUSAT DATA GOOGLE. Ada sebuah guyonan dari buku Deception Point karya Dan Brown yang mungkin bisa di analogikan dengan kedig dayaan Google sebagai mesin pencari di internet: "Kalau Bill Pickering (kepala biro spionase nasional) tidak tahu tentang seseorang, berarti seseorang itu memang tidak ada."

Sekarang coba ganti "Bill Pickering" dengan "Google". Di zaman ini, jika Anda mengeklik tentang seseorang atau sesuatu di mesin pencari yang dibuat oleh duet Larry Page dan Sergey Brin –ketika keduanya kuliah di Universitas Stanford–tersebut dan tak ada keterangan sama sekali, jangan-jangan seseorang atau sesuatu itu memang tidak eksis atau tidak pernah terjadi.

Sedemikian pentingnya peran Google dalam kehidupan yang kian digital sekarang ini hingga menimbulkan pertanyaan yang tiada henti ditanyakan: bagaimana mereka mengelola sedemikian banyak data di dunia maya itu.

Seperti apa rupa server mesin pencari terbesar itu yang juga menyediakan beragam fasilitas online lain, mulai e-mail, foto, hingga video bagi sekitar 1 miliar penggunanya?

Kemarin (18/10) Google kali pertama mengobati sebagian rasa penasaran itu lewat perilisan foto-foto suasana di dalam delapan data center (pusat data) milik mereka yang tersebar di tiga negara, yakni Amerika Serikat, Finlandia, dan Belgia.

Enam di antara delapan pusat data tersebut berada di AS serta masing-masing satu di Finlandia dan Belgia. Di antara enam pusat data di Negeri Paman Sam tersebut, tak ada satu pun yang berdekatan dengan markas besar Google di Mountain View, California. Seperti dilansir Daily Mail, Google saat ini juga tengah membangun data center baru di Cile, Hongkong, Singapura, dan Taiwan.

"Hari ini (kemarin) Anda dapat mengunjungi secara virtual ke pusat-pusat data kami. Melalui Where the Internet Lives, situs baru kami yang menampilkan foto-foto cantik karya Connie Zhou, Anda bisa melihat orang dan tempat yang membuat Google terus bekerja." Demikian bunyi rilis resmi Google sebagaimana dikutip Daily Mail.

Beragam pemandangan khas masing-masing data center yang memiliki luas berbeda-beda itu pun tersaji melalui foto-foto di Where the Internet Lives tersebut. Mengutip Daily Telegraph, di pusat data Google di South Carolina, AS, misalnya, terdapat seorang penjaga berseragam Stormtrooper, karakter prajurit dalam sekuel Star Wars. Sedangkan, pusat data di Douglas County, Georgia, yang juga berada di AS tersedia G-Bike, sepeda untuk para staf berkeliling. Itu disediakan karena saking luasnya tempat tersebut.

Adapun pusat data di Finlandia berdiri di sebuah bekas pabrik kertas yang lokasinya tak jauh dari Teluk Finlandia. Air yang dialirkan ke sebagian pipa di dalam bangunan yang berfungsi sebagai pendingin juga berasal dari teluk tersebut.

Dengan ribuan pipa, kabel, dan listrik jutaan watt, praktis kedelapan pusat data Google yang sudah ada membutuhkan pengaman untuk mencegah bahaya kebakaran. Karena itulah, tempat-tempat tersebut dilengkapi pipa yang khusus dialiri air bertekanan tinggi sebagai cooler atau pendingin.

Nah, untuk membedakan fungsi, masing-masing pipa pun diberi cat berbeda. Di pusat data Oregon, contohnya, pipa berwarna biru adalah penyuplai air dingin. "Pipa merah untuk mengembalikan air yang habis dipakai yang sudah hangat untuk didinginkan kembali." Demikian penjelasan Google lewat Where the Internet Lives.

Perilisan foto-foto markas data perusahaan raksasa internet yang mengandalkan pemasukan dari iklan itu bertepatan dengan publikasi artikel di majalah Wired. Artikel tersebut ditulis Steven Levy, jurnalis yang tahun lalu menulis buku berisi filosofi dan evolusi Google bertajuk In The Plex.

Selama ini Google yang di enam bulan pertama 2012 sudah meraup pemasukan dari iklan sebesar USD 23 miliar itu memang sangat menjaga kerahasiaan semua pusat datanya. Bahkan, cuma sebagian kecil staf yang boleh mengakses ke bagian inti pusat data. Karena itu pula, foto-foto yang dirilis kemarin tersebut hanya sebagian menjawab rasa penasaran.

Masih banyak hal yang tetap "misterius". Salah satu di antaranya, berapa persisnya komputer yang dibutuhkan Google untuk menjalankan semua servernya itu?

Atau, seberapa besar daya listrik yang dibutuhkan? Namun, khusus listrik, manajemen Google sudah berkomitmen untuk mencari sumber energi lain demi kepentingan konservasi lingkungan dan menekan pengeluaran. 

comment 0 comments:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger