BERITA POPULER -MANDAU RAKSASA BERUKURAN 20,12 METER. Sebuah mandau menyedot perhatian pengunjung dalam pesta Irau ke-7 Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur (Kaltim), kemarin (23/10). Maklum, ukuran senjata tajam khas Kalimantan itu mencengangkan. Yakni, 20,12 meter. Perlu 53 lelaki dewasa untuk mengangkat mandau tersebut ke alun-alun. Tak aneh mandau atau felefet itu dinobatkan sebagai felefet terpanjang se-Indonesia dan masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Dengan ukuran sepanjang itu, diperlukan puluhan kayu untuk membuat mandau tersebut telentang sempurna. Bilahnya tebal, gagangnya terbuat dari kayu ulin yang dihiasi rumbai bulu-bulu hitam. Gagah sekaligus cantik.
Menurut Pariallys, 58, sarjana ekonomi pembuat mandau raksasa itu, angka 20,12 bermakna tahun pembuatan senjata khas Kalimantan tersebut, yakni 2012. "Yang minta panjang 20,12 itu Pak Yansen (Bupati Malinau, Red). Sebetulnya panjang total mandau ini 22 meter. Tapi, yang dihitung kan hanya besi mandaunya,” kata Farrel, sapaan Pariallys.
Dia menjelaskan, ide pembuatan mandau terpanjang itu sebetulnya muncul pada 2011. Namun, saat itu Farrel terkendala biaya. Tahun ini impian tersebut terealisasi setelah Bupati Malinau Yansen T.P. meminta Farrel untuk membuat mandau terpanjang.
Meski begitu, pembuatan mandau raksasa itu sempat terkendala bahan baku. Farrel harus mengumpulkan besi tua dan baja bekas di Malinau. "Perlu sebulan untuk mengumpulkan besi bekas dan meleburnya menjadi satu. Meleburnya juga sulit sekali karena ini baja,” ungkapnya.
Untuk menyelesaikan mandau superpanjang tersebut, Farrel meminta bantuan sepuluh orang. Mereka bertugas membuat ukiran sarung mandau dengan upah Rp 2,5 juta per orang. Sedangkan ukiran pada besi dan motif mandau digarap sendiri oleh Farrel.
Total biaya pembuatan mandau itu, menurut Farrel, sekitar Rp 200 juta. "Untuk membuat mandau ini, kami berutang kebeberapa orang. Tapi, tak apalah,” ujarnya.
Dengan ukuran sepanjang itu, diperlukan puluhan kayu untuk membuat mandau tersebut telentang sempurna. Bilahnya tebal, gagangnya terbuat dari kayu ulin yang dihiasi rumbai bulu-bulu hitam. Gagah sekaligus cantik.
Menurut Pariallys, 58, sarjana ekonomi pembuat mandau raksasa itu, angka 20,12 bermakna tahun pembuatan senjata khas Kalimantan tersebut, yakni 2012. "Yang minta panjang 20,12 itu Pak Yansen (Bupati Malinau, Red). Sebetulnya panjang total mandau ini 22 meter. Tapi, yang dihitung kan hanya besi mandaunya,” kata Farrel, sapaan Pariallys.
Dia menjelaskan, ide pembuatan mandau terpanjang itu sebetulnya muncul pada 2011. Namun, saat itu Farrel terkendala biaya. Tahun ini impian tersebut terealisasi setelah Bupati Malinau Yansen T.P. meminta Farrel untuk membuat mandau terpanjang.
Meski begitu, pembuatan mandau raksasa itu sempat terkendala bahan baku. Farrel harus mengumpulkan besi tua dan baja bekas di Malinau. "Perlu sebulan untuk mengumpulkan besi bekas dan meleburnya menjadi satu. Meleburnya juga sulit sekali karena ini baja,” ungkapnya.
Untuk menyelesaikan mandau superpanjang tersebut, Farrel meminta bantuan sepuluh orang. Mereka bertugas membuat ukiran sarung mandau dengan upah Rp 2,5 juta per orang. Sedangkan ukiran pada besi dan motif mandau digarap sendiri oleh Farrel.
Total biaya pembuatan mandau itu, menurut Farrel, sekitar Rp 200 juta. "Untuk membuat mandau ini, kami berutang kebeberapa orang. Tapi, tak apalah,” ujarnya.
0 comments:
Posting Komentar