Menteri Telekomunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengaku tidak gerah dengan isu reshuffle kabinet. Isu reshuffle sendiri muncul setelah sejumlah kementerian mendapatkan rapor merah dalam evaluasi yang dilakukan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
"(Ruangan) ini dingin, kok gerah sih.. Tidak, tidak," kata Tifatul sebelum rapat konsultasi Pemerintah dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat di Istana Negara, Rabu 14 Juli 2010.
Menurut Tifatul, Presiden sudah menegaskan lewat juru bicara, Julian Pasha, kalau evaluasi program di bulan Juni tidak terkait dengan masalah reshuffle. Selain itu, sejumlah program kementerian yang tidak berjalan juga disebabkan anggaran, misalnya saja pembangunan sejumlah lembaga permasyarakatan di Kementerian Hukum dan HAM.
"Karena itu kan APBNP (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), yang DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)-nya saja baru turun 30 Juni," ucap Tifatul.
Sedangkan mengenai program yang belum berjalan di Kementerian Telekomunikasi dan Informatika, Tifatul mengatakan disebabkan pinjaman dari Jepang yang menerapkan standar tertentu. Karena itu Kemenkominfo diminta untuk melakukan tender ulang.
"Oleh sebab itu keterlambatan itu di situ. Mereka suruh ulang ini tender, ya kita ulang. Karena ini bantuan dari jepang. Ada empat loan jepang yang lain sukses, tapi tidak disebut," tutur Tifatul.
"(Ruangan) ini dingin, kok gerah sih.. Tidak, tidak," kata Tifatul sebelum rapat konsultasi Pemerintah dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat di Istana Negara, Rabu 14 Juli 2010.
Menurut Tifatul, Presiden sudah menegaskan lewat juru bicara, Julian Pasha, kalau evaluasi program di bulan Juni tidak terkait dengan masalah reshuffle. Selain itu, sejumlah program kementerian yang tidak berjalan juga disebabkan anggaran, misalnya saja pembangunan sejumlah lembaga permasyarakatan di Kementerian Hukum dan HAM.
"Karena itu kan APBNP (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), yang DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)-nya saja baru turun 30 Juni," ucap Tifatul.
Sedangkan mengenai program yang belum berjalan di Kementerian Telekomunikasi dan Informatika, Tifatul mengatakan disebabkan pinjaman dari Jepang yang menerapkan standar tertentu. Karena itu Kemenkominfo diminta untuk melakukan tender ulang.
"Oleh sebab itu keterlambatan itu di situ. Mereka suruh ulang ini tender, ya kita ulang. Karena ini bantuan dari jepang. Ada empat loan jepang yang lain sukses, tapi tidak disebut," tutur Tifatul.
Posting Komentar