Para pekerja makin membiarkan pekerjaan memasuki ruang-ruang pribadi mereka. Teknologi yang makin berkembang juga mendukung hal itu. Laptop, ponsel pintar, koneksi internet tanpa batas, membuat pekerja sulit membatasi kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Beberapa orang mengecek email setiap jam dan merasa tidak tenang jika ponselnya mati dan tidak bisa mengakses internet. Penelitian Melissa Gregg, dari Universitas Sydney, Departemen gender dan studi budaya, yang melakukan wawancara pada 26 karyawan industri informasi, menunjukkan setidaknya beberapa pekerja menyelesaikan pekerjaan di rumah.
"Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pekerjaan ekstra yang dilakukan di luar jam kantor. Padahal seharusnya seorang profesional bisa membatasi waktu untuk pribadi dan pekerjaan,"kata Gregg seperti VIVAnews kutip dari Idiva.
Banyak juga pekerja yang memeriksa email bukan untuk kebutuhan pekerjaan. Dan, hal itu dilakukan saat seharusnya berkumpul bersama keluarga atau berisitirahat. Hal ini tentu saja bisa mempengaruhi kedekatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pekerja, memeriksa email mereka pada malam hari di tempat tidur, sebelum anak-anak bangun, sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan di jam kantor.
"Yang paling meresahkan adalah banyak yang secara sembunyi-sembunyi membuka email agar tidak diketahui pasangan dan anak-anak," ujar Gregg.
Gregg juga mengatakan bahwa tekanan pada para pekerja, mengindikasikan adanya kebutuhan untuk perubahan struktural di tempat kerja yang berbasis informasi. Semuanya harus dipermudah dan mengutamakan teknologi informasi. Lalu, yang paling penting adalah membatasi ruang pribadi dan pekerjaan agar kehidupan pekerjanya seimbang.
Menurut Barbara Pocock, dari University of South Australia, kata perkembangan teknologi seperti ponsel pintar memang telah mengaburkan batas antara ruang pribadi dan pekerjaan.
Teknologi memang seperti pedang bermata dua, bisa mendukung pekerjaan sekaligus "mengambil" waktu yang seharusnya untuk keluarga. Hal yang harus Anda lakukan adalah menciptakan keseimbangan agar waktu untuk diri sendiri dan keluarga tetap berkualitas.
Beberapa orang mengecek email setiap jam dan merasa tidak tenang jika ponselnya mati dan tidak bisa mengakses internet. Penelitian Melissa Gregg, dari Universitas Sydney, Departemen gender dan studi budaya, yang melakukan wawancara pada 26 karyawan industri informasi, menunjukkan setidaknya beberapa pekerja menyelesaikan pekerjaan di rumah.
"Penelitian ini dirancang untuk mengetahui pekerjaan ekstra yang dilakukan di luar jam kantor. Padahal seharusnya seorang profesional bisa membatasi waktu untuk pribadi dan pekerjaan,"kata Gregg seperti VIVAnews kutip dari Idiva.
Banyak juga pekerja yang memeriksa email bukan untuk kebutuhan pekerjaan. Dan, hal itu dilakukan saat seharusnya berkumpul bersama keluarga atau berisitirahat. Hal ini tentu saja bisa mempengaruhi kedekatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pekerja, memeriksa email mereka pada malam hari di tempat tidur, sebelum anak-anak bangun, sehingga mereka dapat fokus pada pekerjaan di jam kantor.
"Yang paling meresahkan adalah banyak yang secara sembunyi-sembunyi membuka email agar tidak diketahui pasangan dan anak-anak," ujar Gregg.
Gregg juga mengatakan bahwa tekanan pada para pekerja, mengindikasikan adanya kebutuhan untuk perubahan struktural di tempat kerja yang berbasis informasi. Semuanya harus dipermudah dan mengutamakan teknologi informasi. Lalu, yang paling penting adalah membatasi ruang pribadi dan pekerjaan agar kehidupan pekerjanya seimbang.
Menurut Barbara Pocock, dari University of South Australia, kata perkembangan teknologi seperti ponsel pintar memang telah mengaburkan batas antara ruang pribadi dan pekerjaan.
Teknologi memang seperti pedang bermata dua, bisa mendukung pekerjaan sekaligus "mengambil" waktu yang seharusnya untuk keluarga. Hal yang harus Anda lakukan adalah menciptakan keseimbangan agar waktu untuk diri sendiri dan keluarga tetap berkualitas.
0 comments:
Posting Komentar