Bayi Ini Terlahir Dengan Penis Berada di Punggung

Seorang bayi baru lahir memiliki penis tambahan di punggungnya. Sang ayah, Li Jun (30), yang tinggal di Heijan, provinsi Henan, China, langsung melarikannya ke Rumah Sakit Anak Tianjin pada 27 Mei untuk menjalani operasi pengangkatan penis kedua itu.

Operasi pengangkatan yang dilakukan pada 6 Juni itu membutuhkan waktu tiga jam. Sang bayi dalam kondisi baik pascaoperasi. Dalam ilmu kedokteran, kondisi ini disebut fetus in fetu yang sangat jarang terjadi, bahkan hanya terjadi satu dari 500.000 kelahiran.

Fetus in fetu terjadi akibat ketidaksempurnan pembelahan janin yang seharusnya menjadi bayi kembar. Bayi yang berkembang tidak sempurna ini menempel di bagian tubuh saudaranya yang sempurna. Dia juga bisa menempel di perut yang disebut sebagai bayi mengandung bayi. (the sun)





Lahir dengan Dua Penis akibat Mutasi Gen

KELAHIRAN seorang bayi aneh asal Hejian, sebuah kota di provinsi Henan, yang memiliki dua penis adalah kasus yang sangat jarang. Kondisi langka itu disebut dengan istilah fetus in fetu (FIF) dan terjadi satu dalam 500.000 bayi yang dilahirkan dalam keadaan hidup.

Menurut Prof dr H Soehartono DS Sp OG KFER dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, kasus fetus in fetu terjadi karena adanya mutasi gen. "Hal itu terjadi saat janin akan terbentuk di dalam rahim. Seharusnya janin itu sudah terbelah menjadi dua untuk menjadi kembar," jelasnya.

Namun, mutasi gen membuat salah satu janin yang telah membelah tidak mampu berkembang secara sempurna. Selanjutnya sepanjang pertumbuhan janin yang sehat, janin yang tidak berkembang ini tetap menempel. Menempelnya bisa terjadi di mana saja dan sebagian bisa ikut tumbuh namun dipastikan tidak akan sempurna.

"Misalnya bisa berupa kepala saja, bagian tangan saja, maupun bagian penis saja. Tidak ada yang akan bisa hidup dan berkembang di janin yang hidup itu karena janin yang hidup lebih dulu mengambil nutrisi untuk pertumbuhannya dan tidak mungkin berbagi dengan janin yang tidak sempurna tersebut," ungkap Prof Soehartono kepada Surya, Kamis (12/6).

Beberapa kasus FIF menyita perhatian dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah kasus Alamjan Nematilaev. Bocah Kazakhstan itu menyimpan 'janin' saudara kembarnya selama bertahun-tahun. Pada tahun 2003, dokter sekolah Nematilaev menemukan keanehan. Perut Nematilaev membesar dan menunjukkan gerakan. Menurut diagnosa dokter, di dalam perut bocah 7 tahun itu terdapat kista. Namun, yang didapat dokter ternyata janin kembaran identik Nematilaev. Janin itu menjadi parasit dalam perutnya. Janin tak jadi itu juga memiliki rambut, lengan, jari, kuku, kaki dengan jari-jari lengkap, alat kelamin, kepala, serta wajah yang tidak jelas.

Kisah lebih unik dialami Sanju Bhagat, asal Nagpur, India. Selama 36 tahun dia membawa 'saudara kembar' parasit di dalam tubuhnya. Karena Bhagat tidak punya plasenta, 'kembarannya' itu menyerap kehidupan langsung dari sumber darah Bhagat.

Awal April lalu, seorang bayi perempuan di Yogyakarta juga menjadi berita utama di media-media Indonesia. Ainiyah, nama bayi perempuan itu, disebut 'hamil' karena di dalam tubuhnya tumbuh janin. Kembaran tak berkembang itu 'memilih' liver Ainiyah sebagai tempat menempel.

Di Medan, bayi dua bulan bernama Afiah Syafina awalnya divonis menderita tumor pada perutnya. Namun, saat dioperasi pada 19 Januari 2008 yang disangka tumor itu ternyata janin berumur lima bulan.

comment 0 comments:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger