Seorang dosen di sebuah Universitas di Australia dituduh memaksa mahasiswi asing untuk berhubungan seks dengannya agar bisa mendapatkan nilai bagus. Demikian diberitakan Watoday.com.au, Sabtu (4/9/2010).
Lembaga Komisi Kejahatan dan Korupsi Australia Barat memasukkan laporan ke parlemen negara bagian Perth yang isinya tuduhan dialamatkan ke dosen Dr Nasrul Ameer Ali. Namun, tak ada tindakan yang diambil atas kejahatan tersebut.
Dr Nasrul dituduh melakukan tindakan tidak terpuji saat mengajar di Curtin Business School, Perth, Australia, tempat ia bekerja pertama kalinya di tahun 2004. Ia kemudian diberhentikan setelah dua mahasiswi pada April tahun lalu memasukkan laporan ke pihak universitas yang kemudian diteruskan ke pihak berwenang.
Ia kemudian pindah ke Murdoch University di mana ia juga dipecat terkait skandal seks yang serupa. Dalam laporan itu dituliskan, Dr Nasrul meminta tiga mahasiswinya yang rata-rata berusia 20-24 tahun untuk berpikir sesuatu yang bisa menyenangkan sang dosen dengan imbalan akan memberikan nilai bagus untuk mata kuliah tersebut. Dua mahasiswi berasal dari China dan seorang lagi dari Malaysia.
Meski tak ada kontak seks karena para mahasiswi ini menolak namun Dr Nasrul sudah melakukan pelecehan seksual dengan ajakan menginap semalam. Sejumlah bukti menguatkan tuduhan tersebut. Ini sangat mengenaskan terutama Dr Nasrul membidik mahasiswi muda, rapuh, dan juga membayar biaya kuliah sendiri.
Sang ayah, yang juga seorang akademisi serta tokoh Islam berpengaruh bernama Dr Ameer Ali yang juga dosen di Universitas Murdoch menyatakan jika tak boleh ada tuduhan sebelum pembuktian.
Nasrul Ali mendapat laporan bahwa ia mengurangi nilai mahasiswinya karena tidak ingin bertemu dengannya saat keduanya mengunjungi Malaysia secara terpisah. Si mahasiswi menuduh Dr Nasrul menurunkan nilainya dari 73 ke 50 dari nilai total 100 karena si dosen merasa dipermainkan.
Lembaga Komisi Kejahatan dan Korupsi Australia Barat memasukkan laporan ke parlemen negara bagian Perth yang isinya tuduhan dialamatkan ke dosen Dr Nasrul Ameer Ali. Namun, tak ada tindakan yang diambil atas kejahatan tersebut.
Dr Nasrul dituduh melakukan tindakan tidak terpuji saat mengajar di Curtin Business School, Perth, Australia, tempat ia bekerja pertama kalinya di tahun 2004. Ia kemudian diberhentikan setelah dua mahasiswi pada April tahun lalu memasukkan laporan ke pihak universitas yang kemudian diteruskan ke pihak berwenang.
Ia kemudian pindah ke Murdoch University di mana ia juga dipecat terkait skandal seks yang serupa. Dalam laporan itu dituliskan, Dr Nasrul meminta tiga mahasiswinya yang rata-rata berusia 20-24 tahun untuk berpikir sesuatu yang bisa menyenangkan sang dosen dengan imbalan akan memberikan nilai bagus untuk mata kuliah tersebut. Dua mahasiswi berasal dari China dan seorang lagi dari Malaysia.
Meski tak ada kontak seks karena para mahasiswi ini menolak namun Dr Nasrul sudah melakukan pelecehan seksual dengan ajakan menginap semalam. Sejumlah bukti menguatkan tuduhan tersebut. Ini sangat mengenaskan terutama Dr Nasrul membidik mahasiswi muda, rapuh, dan juga membayar biaya kuliah sendiri.
Sang ayah, yang juga seorang akademisi serta tokoh Islam berpengaruh bernama Dr Ameer Ali yang juga dosen di Universitas Murdoch menyatakan jika tak boleh ada tuduhan sebelum pembuktian.
Nasrul Ali mendapat laporan bahwa ia mengurangi nilai mahasiswinya karena tidak ingin bertemu dengannya saat keduanya mengunjungi Malaysia secara terpisah. Si mahasiswi menuduh Dr Nasrul menurunkan nilainya dari 73 ke 50 dari nilai total 100 karena si dosen merasa dipermainkan.
0 comments:
Posting Komentar