Rupanya kekhawatiran Fariyawati ibunda Qory Sandioriva tidak main-main terkait perubahan sikap anaknya yang terasa aneh. Putri Indonesia 2009 itu sering semedi dan membakar dupa serta tidak mau mendengarkan saran orangtuanya.
Yang diikuti hanya perintah si R saja tanpa mempedulikan kepedihan hati orangtuanya. Perubahan sikap ini dinilai oleh orangtuanya sabagai hal yang tidak wajar. Semua perintah R seperti menghipnosisnya sehingga dilakukan dengan semangat. Sedangkan nasihat orangtuanya sama sekali tidak diindahkan Qory.
Bahkan Qory Sandioriva yang dulu sangat santun dan hormat kini sudah berani memaki ayah dan ibundanya melalui telepon. Atas semua perbuahan itu, orangtuanya akan merukiah (dibersihkan jiwanya dari gangguan guna-guna) dengan metode agama Islam.
"Qory waktu itu pernah menelepon papinya. Jangan campuri kehidupan saya. Itu hak saya. Hati orangtua mana yang tidak miris mendengar perkataan itu," keluh ibunda Qory, Fariyawati sambil menangis di depan para wartawan di Padepokan Ustad Cilik (Ucil) Jalan Pinang Mas I, Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (6/9/2010) malam.
Walaupun Qory bersikap seperti itu, kedua orangtuanya masih berusaha sabar dalam menghadapinya. Kini Qory tinggal tidak bersama kedua orangtuanya, melainkan di apartemennya di bilangan Rasuna Said.
"Saya sampai sekarang masih kasih keperluan-keperluan dia, uang jajannya juga sudah. Dia pernah pulang ke rumah tapi hanya ambil barang-barangnya saja. Tidak pernah ketemu bagaimana bisa tegur sapa," papar Fariyawati tampak khawatir.
Sang ibu pernah berusaha untuk mendekati Qory dengan mengunjunginya di apartemen Rasuna Said. Namun usahanya sia-sia. Sekarang kedua orangtuanya hanya menunggu perubahan sikap Qory.
"Saya punya prinsip agama, bukannya nggak mau menjemput dia. Saya akan mencoba rukiah. Dia sudah melarang untuk tidak mengajak saya ke dukun. Padahal ini rukiah, anak ini sangat labil jadi harus saya ajarkan sekarang. Sekarang saya menunggu perubahan sikapnya," jelas Fariyawati.
Yang diikuti hanya perintah si R saja tanpa mempedulikan kepedihan hati orangtuanya. Perubahan sikap ini dinilai oleh orangtuanya sabagai hal yang tidak wajar. Semua perintah R seperti menghipnosisnya sehingga dilakukan dengan semangat. Sedangkan nasihat orangtuanya sama sekali tidak diindahkan Qory.
Bahkan Qory Sandioriva yang dulu sangat santun dan hormat kini sudah berani memaki ayah dan ibundanya melalui telepon. Atas semua perbuahan itu, orangtuanya akan merukiah (dibersihkan jiwanya dari gangguan guna-guna) dengan metode agama Islam.
"Qory waktu itu pernah menelepon papinya. Jangan campuri kehidupan saya. Itu hak saya. Hati orangtua mana yang tidak miris mendengar perkataan itu," keluh ibunda Qory, Fariyawati sambil menangis di depan para wartawan di Padepokan Ustad Cilik (Ucil) Jalan Pinang Mas I, Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (6/9/2010) malam.
Walaupun Qory bersikap seperti itu, kedua orangtuanya masih berusaha sabar dalam menghadapinya. Kini Qory tinggal tidak bersama kedua orangtuanya, melainkan di apartemennya di bilangan Rasuna Said.
"Saya sampai sekarang masih kasih keperluan-keperluan dia, uang jajannya juga sudah. Dia pernah pulang ke rumah tapi hanya ambil barang-barangnya saja. Tidak pernah ketemu bagaimana bisa tegur sapa," papar Fariyawati tampak khawatir.
Sang ibu pernah berusaha untuk mendekati Qory dengan mengunjunginya di apartemen Rasuna Said. Namun usahanya sia-sia. Sekarang kedua orangtuanya hanya menunggu perubahan sikap Qory.
"Saya punya prinsip agama, bukannya nggak mau menjemput dia. Saya akan mencoba rukiah. Dia sudah melarang untuk tidak mengajak saya ke dukun. Padahal ini rukiah, anak ini sangat labil jadi harus saya ajarkan sekarang. Sekarang saya menunggu perubahan sikapnya," jelas Fariyawati.
0 comments:
Posting Komentar