Nibiru, Avatar Versi Indonesia


Sejak awal, novel Nibiru disiapkan sebagai pentalogi; kisah panjang yang terangkum dalam lima buku. Dalam buku pertama: Nibiru dan Kesatria Atlantis, kemunculan Nibiru dan eksistensi Atlantis sebagai Indonesia purba mulai terkuak. 

"Jika kita cari di internet, makna Nibiru adalah planet kembaran bumi yang akan meledakkan planet kita ini pada 2012. Siklus revolusinya terhadap matahari setiap sekitar 5.000 tahun sekali," tutur Tasaro GK, pengarang novel setebal 704 halaman ini. 

Nibiru dalam novel ini mengisahkan bagaimana kisah Nibiru itu sendiri dalam bentuk makhluk yang mengancam dunia. Selain itu, planet-planet lain yang mengitari matahari menjadi karakter-karakter tokoh lain yang memiliki kisahnya masing-masing. 

"Nibiru menghidupkan kembali kecanggihan-kecanggihan manusia dan peradaban masa purba," ujar Tasaro mengenai karyanya yang dalam waktu dekat ini juga akan muncul dalam varian game 3D. 

Menurutnya, sejak kanak-kanak ketika masih di Gunungkidul dulu, dia selalu bertanya, apakah manusia mengalami puncak teknologi baru-baru ini saja? 

"Setelah dunia informasi begitu terbuka, hari ini kita akan lebih mudah menemukan sumber-sumber berita mengenai berbagai peninggalan masa lalu, yang sampai hari ini tak bisa diterangkan," ujarnya. 

Bagi Tasaro yang sejak lama begitu tertarik dengan misteri masa purba, penemuan-penemuan itu bisa menjadi salah satu alternatif jawaban. "Bahwa, di masa lalu manusia telah sampai ke puncak peradaban. Namun, hancur oleh keserakahannya sendiri, lalu memulai lagi dari nol," tuturnya. 

Nibiru adalah perwujudan dari kegelisahannya sejak kanak-kanak, yang akan menghidupkan kembali kecanggihan-kecanggihan manusia dan peradaban Indonesia pada masa purba. 

"Saya sendiri meyakini Indonesia disiapkan oleh Tuhan untuk berkiprah di masa depan dan pernah begitu berpengaruh di masa lalu. Segala data, teori, dan hasil penelitian tentang masa prasejarah itulah membangun cerita dalam novel ini," kata Tasaro.

comment 1 comments:

Anonim mengatakan...

Jadi mau tahu, ada bedanya gak yah dengan karangan dari www.aryanarapati.blogspot.com

Posting Komentar

 
Powered by Blogger