Kasus meninggalkanya Rico, balita berusia 4 tahun yang tak sengaja tertinggal di dalam mobil kiranya menjadi pelajaran bagi orangtua agar lebih berhati-hati.
Kepala Instalasi Forensik RSU Dr Soetomo dr H Agus Mochamad Algozi SpF (K) menduga, ada kebocoran pipa selang di antara mesin dan knalpot.
Soal kondisi Rico yang ditemukan sudah membiru, Agus menduga, bocah sudah meninggal selama 30 menit hingga 1 jam. "Bila ditemukan sudah kaku, berarti antara 1 hingga 2 jam ia tewas," ungkap dosen di Fakultas Kedokteran Unair itu.
Agus pun berbagi tips bagi orangtua yang terpaksa beristirahat atau meninggalkan anaknya di dalam mobil, yaitu dengan membuka jendela cukup lebar agar ada oksigen masuk ke kabin.
"Kalaupun perlu pakai penyejuk udara, tetap harus membuka celah pada jendela, agar ada oksigen masuk dan CO-nya keluar," tandasnya.
Dia menjelaskam, kasus meninggalnya seseorang di dalam mobil yang tertutup, mayoritas terjadi saat kondisi mesin menyala, penyejuk udara di mobil menyala, sementara kondisi dalam mobil tertutup.
Tapi, bila kondisi mesin dan penyejuk udara mati, sementara kondisi mobil tertutup, patut diduga ada kebocoran," jelas dr Agus kepada Surya semalam.
Ia menjelaskan, kebocoran itu menyebabkan CO (karbon monoksida) hasil pembakaran masuk ke kabin kendaraan. Menurutnya, gas CO yang beracun itu bisa masuk hingga beberapa menit setelah mesin mobil dimatikan.
Meski dalam waktu singkat, gas CO yang terhirup bisa meracuni paru-paru. Keadaan menjadi lebih parah bila kabin mobil dalam keadaan tertutup seperti yang dialami Rico.
Agus menambahkan, keadaan yang sama buruknya bisa juga terjadi apabila mesin dan penyejuk ruangan (AC) dalam keadaan menyala. Dalam kondisi ini, gas yang beredar di dalam kabin adalah CO dan CO2 (karbondioksida). Daya dan waktu peracunan yang dihasilkan pun hampir sama dengan bila di kabin hanya ada CO.
0 comments:
Posting Komentar