Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau Foke panen kritik akibat banjir dan macet parah yang melanda Ibukota pada Senin sore hingga dini hari. Foke pun tetap sinis menanggapi pertanyaan wartawan seputar banjir dan macet tersebut.
Saat ditemui wartawan di kawasan Sarinah, Jakarta untuk meninjau dua drainase di samping Pusat Perbelanjaan Sarinah dan satu drainase di samping Gedung Jaya, Foke menolak jika dikatakan tidak serius menangani banjir dan kemacetan Jakarta.
"Itu kan urusan mereka, yang penting saya sudah kerja. Ini bukti saya kerja. Dan ini urusan saya dengan yang memilih saya," ujar Foke dengan ketus, Selasa (26/10/2010).
Foke pun juga merasa tersinggung dituding sebagai penyebab utama lambannya penanganan banjir dan macet di Ibukota. Ia tidak terima bila kemudian dianggap pengamat malas dan enggan meneruskan sejumlah program penanganan banjir yang sudah dimulai sejak kepemimpinan Pemprov DKI periode sebelumnya.
Foke juga mengeluhkan pemberitaan media yang dinilainya terlalu membesar-besarkan. Padahal Banjir di Sarinah hanya 30 cm. "Yang nulis banjir di Sarinah itu 40 cm siapa? Kemarin itu cuma 30 cm," balasnya.
Foke menjelaskan bahwa drainase di kawasan Sarinah tersebut memang belum selesai dibangun. Meski demikian, drainase tersebut juga turut membantu menyerap genangan air pada banjir kemarin. "Kemarin itu langsung surut karen drainase itu," jelas Foke.
Foke mengakui bahwa curah hujan di Ibukota kemarin sangat tinggi. Sehingga terjadi genangan di mana-mana. Foke juga menyebut, peristiwa itu pernah terjadi pada tahun 2007, bahkan ketika itu Bandara Soekarno-Hatta juga lumpuh akibat banjir.
Dijelaskan Foke, saat ini Indonesia termasuk Jakarta sedang mengalami perubahan cuaca yang ekstrem. "Cuacanya ekstrem, dan tahun ini kita terus diguyur hujan," jelas pria berkumis tebal ini.
Oleh karena itu, Foke meminta warga Jakarta maklum karena banjir hebat semalam karena cuaca yang sangat ekstrem. "Saya mohon maklum kepada masyarakat, bahwa untuk memahami kondisi yang luar biasa. Di mana cuaca begitu ekstrem di luar perkiraan kita," kata Foke
Saat ditemui wartawan di kawasan Sarinah, Jakarta untuk meninjau dua drainase di samping Pusat Perbelanjaan Sarinah dan satu drainase di samping Gedung Jaya, Foke menolak jika dikatakan tidak serius menangani banjir dan kemacetan Jakarta.
"Itu kan urusan mereka, yang penting saya sudah kerja. Ini bukti saya kerja. Dan ini urusan saya dengan yang memilih saya," ujar Foke dengan ketus, Selasa (26/10/2010).
Foke pun juga merasa tersinggung dituding sebagai penyebab utama lambannya penanganan banjir dan macet di Ibukota. Ia tidak terima bila kemudian dianggap pengamat malas dan enggan meneruskan sejumlah program penanganan banjir yang sudah dimulai sejak kepemimpinan Pemprov DKI periode sebelumnya.
Foke juga mengeluhkan pemberitaan media yang dinilainya terlalu membesar-besarkan. Padahal Banjir di Sarinah hanya 30 cm. "Yang nulis banjir di Sarinah itu 40 cm siapa? Kemarin itu cuma 30 cm," balasnya.
Foke menjelaskan bahwa drainase di kawasan Sarinah tersebut memang belum selesai dibangun. Meski demikian, drainase tersebut juga turut membantu menyerap genangan air pada banjir kemarin. "Kemarin itu langsung surut karen drainase itu," jelas Foke.
Foke mengakui bahwa curah hujan di Ibukota kemarin sangat tinggi. Sehingga terjadi genangan di mana-mana. Foke juga menyebut, peristiwa itu pernah terjadi pada tahun 2007, bahkan ketika itu Bandara Soekarno-Hatta juga lumpuh akibat banjir.
Dijelaskan Foke, saat ini Indonesia termasuk Jakarta sedang mengalami perubahan cuaca yang ekstrem. "Cuacanya ekstrem, dan tahun ini kita terus diguyur hujan," jelas pria berkumis tebal ini.
Oleh karena itu, Foke meminta warga Jakarta maklum karena banjir hebat semalam karena cuaca yang sangat ekstrem. "Saya mohon maklum kepada masyarakat, bahwa untuk memahami kondisi yang luar biasa. Di mana cuaca begitu ekstrem di luar perkiraan kita," kata Foke
0 comments:
Posting Komentar