Prediksi Indonesia vs Palestina 18 Juni 2014

Prediksi Indonesia vs Palestina 18 Juni 2014 - Tak ingin malu di hadapan publik sendiri, timnas senior mengebut persiapan mereka menjelang laga uji coba lawan Palestina, Rabu (18/6) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Tak hanya menggelar latihan rutin pagi dan sore sejak 13 Juni, Firman Utina dkk. juga diberi bekal tentang kekuatan lawan.

Pelatih kepala Alfred Riedl sengaja meliburkan anak buahnya dari sesi latihan Senin (16/6) pagi. Sebagai ganti, Alfred bersama seluruh punggawa Tim Merah-Putih mengamati pertandingan terakhir Palestina melalui rekaman yang mereka miliki. Evaluasi itu dilakukan mulai pukul 10.oo WIB di salah ruang pertemuan di The Sun Hotel, Sidoarjo.

Melalui pengamatan rekaman pertandingan itulah para pemain diharapkan bisa mengetahui keunggulan dan kelemahan calon lawan serta bagaimana meredam kelebihan Palestina. Dari situ pula Alfred bisa menentukan taktik serta strategi apa yang harus ia terapkan.

"Evaluasi seperti ini rutin kami lakukan menjelang pertandingan. Jadi, kami punya gambaran tentang pola, taktik, dan strategi yang dimainkan lawan. Minimal kami punya catatan individu pemain Palestina," kata Edy Harto, pelatih kiper timnas senior.

Alfred tak mau evaluasi yang ia lakukan diikuti orang luar di timnas senior. Pasalnya, ia tak mau apa yang ia persiapkan sampai bocor ke pihak luar, atau ada intervensi dari pihak lain atas kinerjanya. Karena itu, Alfred pun menutup rapat acara evaluasi ini dari media.

Usai melakukan evaluasi secara detail, dalam sesi latihan yang berlangsung sore harinya, Alfred membuat simulasi yang disesuaikan dengan cara main Palestina.

"Yang tidak mungkin bisa sesuai hanya posturnya yang lebih tinggi dari pemain kami. Satu-satunya cara harus diganggu, jangan sampai mereka leluasa menerima umpan atas," tutur Edy.

Pada pertemuan evaluasi ini, pemain pengganti Boaz Solossa, Anindito Wahyu Erminarno, sudah ikut serta dalam kegiatan Tim Garuda. Penyerang Mitra Kukar tersebut ikut latihan perdana pada Senin (16/6) sore.

Anindito menggantikan tempat Boaz, yang harus pulang ke Jayapura untuk menyembuhkan cedera otot paha kiri. Paling cepat striker asal Persipura tersebut pulih dalam hitungan dua pekan. Hal itu membuat kehadirannya di timnas senior menj adi mubazir sehingga diputuskan Boaz lebih baik pulang untuk pemulihan cedera.

Anindito dipilih karena dianggap memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi striker. Setidaknya, delapan gol yang sudah ia koleksi di LSI 2014 membuktikan bahwa eks pemain Persija ini cukup tajam. Usianya juga relatif muda sehingga Alfred berharap lini depan lebih bertenaga.

comment 0 comments:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger